Namun kita tetap di tuntut untuk memaafkannya, terlebih ketika dia sudah meminta maaf kepada kita .
Mengapa demikian? Bukankah kita ketika berbuat salah juga ingin dimaafkan? Kerana itu maafkanlah dia.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda :
"Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf ,hendaklah memaafkannya,apakah ia berada dipihak yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal tersebut (memaafkan) , niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat) (HR Al-Hakim)
"Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan" (HR Ath-Thabrani)
"Barangsiapa senang melihat bangunannya dimuliakan, darjatnya di tingkatkan , maka hendaklah dia mengampuni orang yang bersalah kepadanya, dan menyambung (menghubungi) orang yang pernah memutuskan hubungannya dengan dia"(HR Al-Hakim)
"Jika hari kiamat tiba , terdengarlah suara panggilan, "Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?" Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu .Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk syurga.” (HR Adh-Dhahak dari ibnu Abbas Ra)
Fudail bin Iyad berkata : "Jiwa kesatria ialah memafkan kesalahan-kesalahan saudaranya"
Anas RA berkata : "Ketika Rasulullah shalallahu Alaihi Wassallam duduk diantara kami, tiba-tiba ia tersenyum sehingga ternampak giginya berseri maka umar bertanya :"Apakah yang menyebabkan tertawamu Ya Rasulullah ?"
jawab beliau :"Ada dua orang berlutut di hadapan Tuhan Rabbul Izzati. Lalu yang satu berkata :"Aku menuntut hakku yang dianiaya oleh kawanku itu."
Maka Allah menyuruh orang yang menganiaya :"Kembalikan haknya" .
Orang itu menjawab :"Tiada sesuatupun hasanahku (kebaikanku)".
Maka berkatalah orang yang menuntut itu :"Suruhlah ia menanggung dosaku".
Tiba-tiba Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mencucurkan airmatanya menangis sambil bersabda :
"Sesungguhnya hari itu sangat ngeri, hari dimana tiap-tiap orang ingin kalau orang lain menanggung dosanya. Lalu Allah Ta’ala berfirman kepada yang menuntut :"Lihatlah keatas kepalamu, perhatikanlah syurga-syurga itu. Maka ia mengangkat kepalanya lalu berkata : "Ya Tuhan, aku melihat gedung-gedung dari emas yang bertaburkan mutiara, untuk nabi yang manakah?"
Allah menjawab :"Itu untuk siapa saja yang membayar harganya."
Ia bertanya : "Siapakah yang dapat membayar harganya?"
Allah menjawab :"Engkau mempunyai harganya."
Ia berkata : "Apakah itu Ya Tuhan?"
Allah menjawab :"Memaafkan kawanmu itu."
Lansung ia berkata : "Aku memaafkan dia"
Maka Allah berfirman :
"Peganglah tangan kawanmu itu dan masuklah kalian berdua ke syurga"
Kemudian rasulullah membaca "Fattaqullaaha wa ashlihuu dzaata bainikum , sebab Allah memperbaiki (mendamaikan) antara kaum mukminin dihari kiamat "(HR Abu ya’la Al Maushili)
Nabi Muhammad Shalallahu bersabda kepada Uqbah ; "Ya Uqbah maukah engkau ku beritahukan tentang akhlak penghuni dunia akhirat yang paling utama? "Apa itu Ya Rasulullah? . "Yaitu menghubungi orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberi orang yang menahan pemberiannya kepadamu, memaafkan orang-orang yang pernah menganiayamu" (HR Al-Hakim dari Uqbah bin Amir Al-Juhani )
Sementara itu ,kalau ia belum mahu taubat dan minta maaf, maka doakanlah agar suatu saat dia menyedari akan kesalahan yang dia lakukan dan bertaubat atasnya,Kalau kita tidak mahu memafkannya sama ertinya kita membiarkannya menanggung dosa dan berjalan menuju ke neraka. Jika demikian alangkah naifnya kelak kita di hadapan Allah.
Janganlah kita bersikap angkuh untuk enggan memaafkan orang lain, kerana akan menyebabkan dosa kita tidak pernah diampuni oleh NYA. Bukankah ini merupakan kerugian besar yang menimpa seseorang?!
"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang". (QS An-Nuur :22)
"Barangsiapa yang tidak mahu memberi ampun/maaf kepada orang, maka ia tidak akan di beri keampunan" (HR Ahmad dari Jabir bin Abdullah Ra)
Mari kita belajar dari sifat pemaafnya Allah kepada para hambaNYA yang telah membunuh para waliNYA. Sifat pemaaf Rasulullah pada umat yang menyakitinya. Teladan para sahabat R.a yang mahu berlapang dada kepada saudaranya yang telah menyinggung perasaannya.
Ucapkanlah ucapan kasih sayang padanya :
"Pada hari ini tidak ada cercaan kepada kamu , mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu) ,dan DIA adalah Maha Penyayang diantara Penyayang"
( QS Yusuf ;92)
Inilah ucapan Nabi Yusuf AS kepada saudaranya ,ketika mereka minta maaf atas kesalahan yang mereka lakukan di masa lalu.
No comments:
Post a Comment