Rasa – rasa itu adalah sisa amarah, bekas-bekas angkara, dan jejak-jejak amuk, dan bekas-bekas kebencian. Kebencian atas penindasan dan ketidakadilan. Kebencian akan berkuasa
Kita tidak pernah tahu sampai bila semua itu akan tersapu bersih. Meskipun damai telah dijabat-tangankan, siapa yang boleh menjamin tiada penyesalan di kemudian hari? Betapa mahalnya sebuah kebencian.
Perkara ini mengajar kita untuk tidak hanya mempertimbangkan apa yang terjadi pada esok hari akibat perbuatan kita hari ini. Ketika kita membenci sesuatu, maka kebencian itu akan beranak pinak, dan akan kembali kepada kita sebesar kebencian yang kita lahirkan.
Mari tanyakan pada diri sendiri, untuk apa kebencian ini? Apakah manfaatnya? Adakah akibat untuk esok hari pada diri kita dan anak cucu kita? Adakah jalan yang lebih baik? Kerana ranjau-ranjau kebencian itu tidak hanya akan melukai orang yang membenci, juga orang yang dibenci. Dua-duanya sama-sama terluka.
Namun ada yang harus digariskan, bahawa kebencian tidaklah sama dengan ketegasan sikap dalam menegakkan aturan dan batas-batas norma kehidupan. Kebencian adalah lebih condong mengarah pada subjek, sedang ketegasan lebih mengacu pada perilaku dan perbuatan.
Semakin jauh kita memandang ke depan, semestinya semakin besar nilai
perbuatan kita hari ini untuk kemanusiaan. Semakin berhati-hati dalam
menentukan langkah dalam bertindak.